
Lunju atau tombak adalah senjata tradisional Kalimantan Tengah. Senjata yang satu ini biasanya digunakan untuk berburu ataupun berperang. Lunju sendiri memiliki bentuk ujung yang panjang dan runcing. Ujung dari senjata ini juga terbuat dari besi tempat yang sudah diasah sampai tajam. Sementara pegangan dari tombak ini terbuat dari kayu dan juga bambu. Untuk menyatukannya, besi dan bambu akan disambungkan dengan menggunakan rotan.
Umumnya, masyarakat Dayak akan menyambungkan kedua bagian dengan menggunakan anyaman rotan. Hal tersebut dikarenakan anyaman rotan cenderung sangat kuat dan juga tahan lama. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat Dayak sendiri, Lunju atau tombak ini memiliki energi yang cukup dalam dan dapat membuat pemiliknya menjadi lebih kuat. Pada bagian gagang senjata ini juga terdapat beberapa hiasan. Sehingga hal itu membuat senjata ini menjadi lebih menarik

Lunju or spear is the traditional weapon of Central Kalimantan. This weapon is typically used for hunting and combat. The lunju itself has a long, pointed tip. The tip of this weapon is also made of iron that has been honed to a sharp point. The handle of this spear is made of wood and bamboo. Iron and bamboo are combined with rattan to bind them together. In general, the Dayak he ties two pieces together with a wicker braid. This is because woven rattan is very strong and durable. In fact, according to the Dayak belief, this Lunju or spear itself has a very deep energy that can make its owner stronger.The handle of this weapon also has some decorations. That’s what makes this weapon even more interesting.
