

Katambung merupakan alat musik perkusi sejenis kendang yang memiliki panjang 75cm. Alat musik ini biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju yang tinggal di Kalimantan Tengah dan di perkirakan berkembang sebelum abad 10 Masehi. Bentuk alat musik ini tergolong unik karena bentuknya yang bulat memanjang dengan diameter agak kecil dari pada gendang pada umumnya. Ketambung digunakan pada upacara besar atau upacara yang berkaitan dengan upacara keagamaan, seperti pada upacara Tiwah, upacara balian, maupun acara lainnya. Terbuat dari kayu meranti, menggunakan membran kulit ular, diikat menggunakan tali rotan alat musik ini dibuyikan dengan cara di pukul menggunakan tangan.

This musical instrument is distinguished by its elongated round shape with a smaller diameter than the drum in general. Ketambung is used in large ceremonies or religious ceremonies, such as the Tiwah ceremony, the balian ceremony, and other events.
This musical instrument is sounded by hitting it with hand and is made of meranti wood with a snakeskin membrane and tied with a rattan rope.
